Pokok Jarak

Trdapat inisiatif utk diproseskan menjadi minyak diesel daripada tanaman pokok jarak. teringat dahulunya pokok jarak nih utk main-main ja. ada getah di pangkal daun pokok jarak digunakan untuk buat belon ja. mcm create buble nya permainan kat pasaran tuh :P


Bak seperti rencana di dalam Utusan Malaysia dan indobiofuel.com

Apalagi mulai 1 Agustus 2005, pemerintah menaikan harga solar bagi industri menjadi Rp5.480 per liter maka pengeluaran RNI untuk BBM akan makin membengkak.

Untuk itulah pada tahun ini, PT RNI mencoba mengembangkan tanaman jarak (Jatropha curcas oil) yang bisa menghasilkan minyak sebagai bahan bakar alternatif dan akan dikembangkan secara komersial mulai 2006, dan akan digunakan dalam menggerakkan mesin pabrik dan prosesing nira menjadi gula.

Dalam proses produksi gula, RNI memang banyak menggunakan solar sebagai bahan bakar untuk menggerakan peralatan pabrik dan prosessing nira menjadi gula. Selain BBM, ampas tebu kerap digunakan sebagai sumber energi di pabrik gula. Karena bahan bakar dibutuhkan untuk menghasilkan tenaga uap pada boiler yang berguna untuk menggerakkan altenator (penghasil listrik), menggerakkan peralatan pabrik dan proses pembuataannira menjadi gulan.

Untuk itulah manajemen RNI, dalam waktu dekat akan bekerjasama dengan Pemda Purwakarta untuk mengembangkan tanaman jarak. Pemda tersebut yang akan menyediakan lahan kritis atau lahan gundul seluas 2.000 - 2.500 Ha untuk ditanami tanaman jarak, dan RNI akan investasi pabrik dan mesin pengolahan minyak jarak tersebut.

Konon untuk investasi tanaman jarak seluas 2.500 Ha, satu unit pabrik, tempat penyimpanan, lahan inti dan memberikan penyuluhan kepada petani tentang bagaimana menanam dan mengolah jarak membutuhkan dana sekitar Rp8 miliar.

Buah tanaman jaraknya akan dibeli RNI dan diolah untuk menjadi minyak yang akan digunakan untuk bahan bakar mesin pabrik RNI. Pabrik minyak jarak di Purwakarta itu sendiri diperkirakan mulai produksi pada Agustus 2006.

Saat ini, RNI sudah menanam pohon jarak di atas tanah seluas 850 Ha di Indramayu, di sekitar pabrik gula Jati VII. Penjajakan dengan Pemda Indramayu untuk memanfaatkan lahan kritis, atau gundul di sekitar daerah itu, untuk ditanami pohon jarak terus dilakukan RNI. Sementara pabrik pengolahannya pun akan dibangun di lokasi tersebut.

Pengembangan bisnis minyak jarak ini diyakini manajemen RNI dapat membantu petani di daerah pengembangan tanaman tersebut, dan juga mengatasi pengangguran.
Utusan Malaysia , 05 December 2007

KOTA BHARU 5 Dis. – Biji pokok jarak pagar atau Jatropha Curcas Linn, yang pernah digunakan sebagai bahan bakar untuk pesawat Jepun pada zaman Perang Dunia Kedua, didapati berpotensi untuk dikomersialkan sebagai bahan biodiesel dan biopetrol yang lebih mesra alam.

Pokok jarak pagar, tumbuhan yang biasanya digunakan dalam perubatan tradisional bagi menjarakkan kekerapan kelahiran bayi, juga ditanam sebagai hiasan pagar rumah.

Penolong Pengarah Latihan Lembaga Tembakau Negara Farini Halim berkata, jarak pagar dibawa masuk ke Malaysia pada zaman pemerintahan Portugis pada 1511 dari kepulauan Caribbean dan pernah digunakan sebagai bahan bakar untuk kapal terbang semasa penaklukan Jepun di negara ini antara 1940 dan 1945.

“Walaupun penemuan kegunaannya sudah lama tetapi ia masih belum diperluaskan di negara kita, sedangkan bagi negara maju, mereka telah menggunakan biji jarak pagar yang telah diproses untuk dicampurkan dengan petrol sebanyak lima peratus,” katanya.

Farini berkata, berdasarkan penggunaannya itu yang boleh mengurangkan pengeluaran asap dan menurunkan kandungan karbon monoksida untuk kenderaan, maka LTN kini memperkenalkan tanaman itu di Rhu Tapai, Terengganu dan di Pasir Puteh, Kelantan.

Beliau berkata, pokok jarak pagar ditanam di sekeliling kawasan tanaman tembakau yang membentuk seperti pagar dan ianya menjadi tanaman integrasi kepada penanam-penanam tembakau.

Projek perintis tanaman itu dimulakan pada Oktober 2006. Sebanyak 3,000 pokok itu ditanam di Kampung Air serta 1,000 pokok lagi di Pusat Latihan Tembakau di daerah Pasir Puteh selain 3,000 pokok di Terengganu.

“Banyak kelebihan pokok jarak pagar ini. Ianya mampu hidup selama 25 tahun, penjagaannya mudah, boleh ditanam di kawasan kurang subur seperti kawasan lombong dan batu kapur, dan berbuah sepanjang tahun tanpa ada musim dan bersesuaian dengan cuaca panas dan kawasan kurang air.

Ketinggian pokok itu hanya tiga meter. Ianya memerlukan tujuh bulan untuk pokok menjadi matang serta menghasilkan buah, yang bijinya diproses sebagai bahan api.

Farini berkata, bahawa bilangan pokok itu akan ditambah menjadi 20,000 tahun depan dan 100,000 menjelang 2010.

Beliau berkata, satu hektar tanah boleh ditanam 2,500 pokok manakala setiap sekilogram biji jarak pagar boleh menghasilkan 330 mililiter minyak sebagai bahan api.

Selain bahan bakar, biji jarak pagar juga boleh digunakan sebagai minyak pelincir untuk kenderaan.

“Jika kita benar-benar komersialkan tanaman pokok ini, ianya mungkin menjadi satu alternatif bahan api dan petrol untuk kenderaan, dan membantu kerajaan mengurangkan tanggungan subsidi minyak,” kata Farini.

0 Pemberi Komen:

Post a Comment

1Komen, idea bernas didahulukan, kritikan diutamakan